Mahapatih Gajah Mada adalah tokoh legendaris dari masa kerajaan Majapahit. Kemampuan pola pikirnya melebihi raja-raja Majapahit yang ada. Wawasan berpikirnya tentang wawasan Nusantara jauh melebihi negarawan Majapahit yang ada pada waktu itu. Dengan segala daya upayanya, kerajaan Majapahit mampu menjadi besar dan menguasai wilayah Nusantara.
Berikut ini akan penulis ulas perihal Prasasti Gajah Mada (Singhasari) tahun 1351, yang mengungkapkan jati diri Mahapatih Gajah Mada tersebut.
Prasasti Singhasari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah, Jakarta. Prasasti ini ditulis dengan Aksara Jawa Kuno.
Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.
Isi dari prasasti Singhasari tersebut adalah :
Tulisan aslinya :
/ 0 / 'i śaka ; 1214 ; jyeṣṭa māsa ; 'irika diwaśani
kamoktan. pāduka bhaṭāra sang lumah ring śiwa buddha /’ ; /’ swa-
sti śri śaka warṣatita ; 1273 ; weśaka māsa tithi pratipā-
da çuklapaks.a ; ha ; po ; bu ; wara ; tolu ; niri tistha graha-
cara ; mrga çira naks.atra ; çaçi dewata ; bâyabya man.d.ala ;
sobhanayoga ; çweta muhurtta ; brahmâparwweśa ; kistughna ;
kâran.a wrs.abharaçi ; ‘irika diwaça sang mahâmantri mûlya ; ra-
kryan mapatih mpu mada ; sâks.at. pran.ala kta râsika de bhat.â-
ra sapta prabhu ; makâdi çri tribhuwanotungga dewi mahârâ
ja sajaya wis.n.u wârddhani ; potra-potrikâ de pâduka bha-
t.âra çri krtanagara jñaneçwara bajra nâmâbhis.aka sama-
ngkâna twĕk. rakryan mapatih jirṇnodhara ; makirtti caitya ri
mahâbrâhmân.a ; śewa sogata samâñjalu ri kamokta-
n pâduka bhaṭâra ; muwah sang mahâwṛddha mantri linâ ri dagan
bhat.âra ; doning caitya de rakryan. mapatih pangabhaktya-
nani santana pratisantana sang parama satya ri pâda dwaya bhat.â-
ra ; ‘ika ta kirtti rakryan mapatih ri yawadwipa maṇḍala /’
Artinya adalah :
Pada tahun 1214 Saka (1292 Masehi) pada bulan Jyestha (Mei-Juni) ketika itulah
sang paduka yang sudah bersatu dengan Siwa Buddha.
Salam Sejahtera! Pada tahun Saka 1273 (1351 Masehi), bulan Waisaka
Pada hari pertama paruh terang bulan, pada hari Haryang, Pon, Rabu, wuku Tolu
Ketika sang bulan merupakan Dewa Utama di rumahnya dan (bumi) berada di daerah barat laut.
Pada yoga Sobhana, pukul Sweta, di bawah Brahma pada karana
Kistugna, pada rasi Taurus. Ketika sang mahamantri yang mulia. Sang
Rakryan Mapatih Mpu (Gajah) Mada yang beliau seolah-olah menjadi perantara
Tujuh Raja seperti Sri Tribhuwanotunggadewi Mahara-
jasa Jaya Wisnuwarddhani, semua cucu-cucu Sri Paduka
Almarhum Sri Kertanegara yang juga memiliki nama penobatan Jñaneswara Bajra
Dan juga pada saat yang sama sang Rakryan Mapatih Jirnodhara yang membangun sebuah candi pemakaman (caitya) bagi kaum
Brahmana yang agung dan juga para pemuja Siwa dan Buddha yang sama-sama gugur
Bersama Sri Paduka Almarhum (=Kertanagara) dan juga bagi para Mantri senior yang juga gugur bersama-sama dengan
Sri Paduka Almarhum. Alasan dibangunnya candi pemakaman ini oleh sang Rakryan Mahapatih ialah supaya berbhaktilah
Para keturunan dan para pembantu dekat Sri Paduka Almarhum.
Maka inilah bangunan sang Rakryan Mapatih di bumi Jawadwipa.
Prasasti Gajah Mada (Singhasari) 1351 M
Dari uraian prasasti tersebut jelaslah bagi kita semua bahwa pembangunan Candi Singhasari sebagai caitya (pendharmaan) raja Kertanegara adalah atas prakarsa Mahapatih Gajah Mada.
Demikianlah uraian kami tentang isi dari Prasasti Gajah Mada (Singhasari) tahun 1351 M, semoga dapat menambah wawasan kita.
Demikianlah uraian kami tentang isi dari Prasasti Gajah Mada (Singhasari) tahun 1351 M, semoga dapat menambah wawasan kita.
+ komentar + 1 komentar
Gajah Mada adalah sosok Panglima pemberani yang mengabdikan diri bagi kejayaan Majapahit
Posting Komentar